A. Pengertian Organoleptik
Organoleptik merupakan pengujian terhadap bahan makanan berdasarkan kesukaan dan kemauan untuk mempegunakan suatu produk. Uji Organoleptik atau uji indera atau uji sensori sendiri merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk.
Adapun syarat-syarat yang harus ada
dalam uji organoleptik adalah adanya contoh (sampel), adanya panelis, dan
pernyataan respon yang jujur. Dalam penilaian bahan pangan sifat yang
menentukan diterima atau tidak suatu produk adalah sifat indrawinya.Penilaian
indrawi ini ada enam tahap yaitu pertama menerima bahan, mengenali bahan,
mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan, mengingat kembali bahan yang telah
diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi produk tersebut.
Dalam Uji organoleptik harus
dilakukan dengan cermat karena memiliki kelebihan dan kelemahan. Uji
organoleptik memiliki relevansi yang tinggi dengan mutu produk karena
berhubungan langsung dengan selera konsumen.Selain itu, metode ini cukup mudah
dan cepat untuk dilakukan, hasil pengukuran dan pengamatannya juga cepat
diperoleh.Dengan demikian, uji organoleptik dapat membantu analisis usaha untuk
meningkatkan produksi atau pemasarannya. Uji organoleptik juga memiliki
kelemahan dan keterbatasan akibat beberapa sifat indrawi tidak dapat
dideskripsikan.Manusia merupakan panelis yang terkadang dapat dipengaruhi oleh
kondisi fisik dan mental, sehingga panelis dapat menjadi jenuh dan menurun
kepekaannya.Selain itu dapat terjadi pula salah komunikasi antara manajer dan
panelis.
B.
Tujuan Uji Organoleptik
Tujuan diadakannya uji organoleptik
terkait langsung dengan selera. Setiap orang di setiap daerah memiliki
kecenderungan selera tertentu sehingga produk yang akan dipasarkan harus
disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Selain itu disesuaikan pula
dengan target konsumen, apakah anak-anak atau orang dewasa. Tujuan uji
organoleptik adalah untuk:
- pengembangan produk dan perluasan pasar
- pengawasan mutu –> bahan mentah, produk, dan komoditas
- perbaikan produk
- membandingkan produk sendiri dengan produk pesaing
- vevaluasi penggunaan bahan, formulasi, dan peralatan baru.
C.
Hal-hal yang tercakup dalam pengujian organoleptik
1. Panelis
Untuk penilaian mutu atau analisa
sifat-sifat sensorik suatu komoditi panel bertindak sebagai instrumen atau alat.
Panel adalah satu atau sekelompok orang yang bertugas untuk menilai sifat atau
mutu benda berdasarkan kesan subyektif. Jadi penilaian makanan secara panel
adalah berdasarkan kesan subyektif dari para panelis dengan orosedur sensorik
tertentu yang harus dituruti.
Dalam penilaian organoleptik dikenal
beberapa macam panel. Penggunaan panel-panel ini dapat berbeda tergantung dari
tujuannya. Ada 6 macam panel yang biasa digunakan, yaitu :
1) Pencicip perorangan (individual
expert).
2) Panel pencicip terbatas (small
expert panel).
3) Panel terlatih (trained panel).
4) Panel takterlatih (untrained
panel).
5) Panel agak terlatih.
6) Panel konsumen (consumer
panel).
Dalam penilaian organoleptik seorang
panelis membutuhkan indra yang berguna dalam menilai sifat indrawi suatu produk
yaitu :
- Penglihatan yang berhubungan dengan warna kilap, viskoditas, ukuran dan bentuk, volume kerapatan dan berat jenis, panjang lebar dan diameter serta bentuk bahan.
- Indra peraba yang berkaitan dengan struktur, tekstur dan konsistensi. Struktur merupakan sifat dari komponen penyusun, tekstur merupakan sensasi tekanan yang dapat diamati dengan mulut atau perabaan dengan jari, dan konsistensi merupakan tebal, tipis dan halus.
- Indra pembau, pembauan juga dapat digunakan sebagai suatu indikator terjadinya kerusakan pada produk, misalnya ada bau busuk yang menandakan produk tersebut telah mengalami kerusakan.
- Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa , maka rasa manis dapat dengan mudah dirasakan pada ujung lidah, rasa asin pada ujung dan pinggir lidah, rasa asam pada pinggir lidah dan rasa pahit pada bagian belakang lidah.
2. Laboratorium Penilaian
Organoleptik
Laboratorium penilaian organoleptik
adalah suatu laboratorium yang menggunakan manusia sebagai alat pengukur
berdasarkan kemampuan penginderaannya. Laboratorium ini perlu persyaratan
tertentu agar diperoleh reaksi kejiwaan yang jujur dan murni tanpa pengaruh
faktor-faktor lain.
1) Unsur-Unsur Penting dalam
Laboratorium Penilaian Organoleptik
- Suasana : meliputi kebersihan, ketenangan, menyenangkan, kerapihan, teratur serta cara penyajian yang estetis.
- Ruang : meliputi ruang penyiapan sampel / dapur, ruang pencicipan, ruang tunggu para panelis dan ruang pertemuan para panelis
- Peralatan dan Sarana : meliputi alat penyiapan sampel, alat penyajian sampel, dan alat komunikasi (sistem lampu, format isian, format instruksi, alat tulis).
2) Persayaratan Laboratorium
Penilaian Organoleptik
Untuk menjamin suasana tenang
seperti tersebut di atas diperlukan persyaratan persyaratan khusus di dalam
laboratorium.
- Isolasi : agar tenang maka laboratorium harus terpisah dari ruang lain atau kegiatan lain,pengadaan suasana santai di ruang tunggu, dan tiap anggota perlu bilik pencicip tersendiri
- Kedap Suara : bilik pencicip harus kedap suara, laboratorium harus dibangun jauh dari keramaian
- Kadar Bau : ruang penilaian harus bebas bau-bauan asing dari luar (bebas bau parfum/rokok panelis), jauh dari pembuangan kotoran dan ruang pengolahan.
- Suhu dan Kelembaban : suhu ruang harus dibuat tetap seperti suhu kamar (20-250C) dan kelembaban diataur sekitar 60%.
- Cahaya : cahaya dalam ruang tidak terlalu kuat dan tidak terlalu redup.
3) Bilik
Pencicip (Booth)
Bilik pencicip terdapat dalam ruang
pencicipan, bilik ini berupa sekatan-sekatan dengan ukuran panjang 60-80 cm dan
lebar 50-60 cm. Bilik pencicip berupa bilik yang terisolir dan cukup untuk
duduk satu orang panelis. Hal ini dimaksudkan agar tiap panelis dapat melakukan
penilaian secara individual.
Tiap bilik pencicip dilengkapi
dengan :
- Jendela (untuk memasukkan sampel yang diuji);
- Meja (untuk menulis/mencatat kesan, tempat meletakkan sampel, gelas air kumur);
- Kursi bundar ;
- Kran pipa air, penampung air buangan.
4) Dapur Penyiapan Sampel
Dapur penyiapan sampel harus
terpisah tetapi tidak terlalu jauh dari ruang pencicipan. Bau-bauan dari dapur
tidak boleh mencemari ruang pencicipan. Kesibukan penyiapan sampel tidak boleh
terlihat atau terdengar panelis di ruang pencicipan.
D.
Metoda Pengujian Organoleptik
Cara-cara pengujian organoleptik
dapat digolongkan dalam beberapa kelompok:
- Kelompok Pengujian Pembedaan (Defferent Test)
- Kelompok Pengujian Pemilihan/Penerimaan (Preference Test/Acceptance Test)
- Kelompok Pengujian Skalar
- Kelompok Pengujian Diskripsi
E.
Beberapa Masalah Yang Memerlukan Informasi / Pemecahan Dari Segi Organoleptik
1)
Pengembangan Produk
Suatu produk baru yang khas maupun
yang tiruan (imitasi) secara umum perlu diketahui aseptabilitasnya. Untuk itu dapat
dilakukan uji hedonik dan uji pembedaan
2)
Perbaikan Produk
Perbaikan produk dapat diukur secara
obyektif maupun subyektif atau secara organoleptik. Dalam uji ini perlu
diketahui : apakah produk baru berbeda dan lebih baik dari produk lama? Apakah
produk baru lebih disukai dari produk lama?
3)
Penyesuaian Proses
Termasuk dalam penyesuaian proses
ialah penggunaan alat baru, pemakaian bahan baru dan perbaikan proses.
Tujuannya untuk efisiensi atau menekan biaya pengolahan tanpa mempengaruhi
mutu. Jadi uji yang digunakan adalah uji pembedaan, uji skalar ataupun uji
hedonik.
4)
Mempertahankan Mutu
Masalah yang sangat penting dalam
industri adalah mempertahankan mutu dan keseragaman mutu. Agar hal tersebut
dapat dicapai maka perlu diperhatikan pengadaan bahan mentah, pengolahan /
produksi dan pemasaran. Uji yang digunakan adalah : uji pembedaan, uji skalar
ataupun uji hedonik.
5) Daya
Simpan
Selama penyimpanan atau pemasaran
produk akan mengalami penurunan mutu maka perlu dilakukan pengujian. Hasil uji
ini sekaligus dapat menetapkan umur simpan. Uji yang dapat dilakukan adalah uji
pembedaan, uji skalar, uji hedonik, dan uji diskripsi
6)
Pengkelasan Mutu
Dalam pengkelasan mutu perlu
dilakukan sortasi yang teliti menurut kriteria baku dan spesifikasi baku yang
ditetapkan. Uji yang dipakai adalah uji skalar.
7)
Pemilihan Produk atau Bahan Terbaik
Untuk keperluan suatu proses
perusahaan perlu memilih salah satu atau lebih bahan sejenis (varietas
tertentu), maka uji yang dilakukan meliputi uji pembedaan, uji penjenjangan,
uji skalar dan uji diskripsi.
8) Uji
Pemasaran
Uji pemasaran tidak dilakukan di
dalam laboratorium melainkan di tempat umum, di pasar atau di toko. Untuk itu
digunakan uji pembedaan sederhana dan uji hedonik
9)
Kesukaan Konsumen
Diantara beberapa produk yang sama,
ingin diketahui produk mana yang paling disukai. Uji organoleptik yang
digunakan adalah uji hedonik
10)
Seleksi Panelis
Uji organoleptik yang banyak
digunakan untuk memilih anggota sampel adalah uji pembedaan, uji skalar dan uji
diskripsi.